Kamis, 10 Desember 2015

SIM Intelijen (PPT)

https://drive.google.com/file/d/0B9CM2K0s24nNTlN4X3RENEVNNDA/view?usp=sharing

SIM Intelijen

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INTELIJEN
(SIM INTELIJEN)






                               EKA ROSIANA
( 11140267 )



STIE BANK BPD JATENG
Jalan Pemuda No. 4a, Semarang Tengah, Jawa Tengah


Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah ini tanpa suatu halangan apapun. Kemudian kami berharap, makalah tentang “ Sistem Informasi Manajemen Intelijen ( SIM Intelijen )” ini mampu menjadi referensi saudara untuk lebih memahami dan memperaktekan hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Kami sebagai penyusun sadar, masih terdapat kelemahan dalam penyusunan isi makalah ini. Kami berharap kritik dan saran saudara sekalian supaya kedepannya kami dapat lebih baik dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Kami kira hanya itu yang dapat kami sampaikan, atas kekurangan dan ketidaknyamananya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.




Semarang, 09 Desember 2015



                                                                                                                                    Penulis




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ada ungkapan bahwa” jika ingin membuat Sup Ayam, hal pertama yang kita perlukan adalah Ayam”. Logika yang sama dapat juga  diterapkan  untuk subyek kita dengan mengatakan,”Jika ingin ikut serta dalam perdagangan melalui Jaringan elektronik, hal pertama yang kita perlukan adalah pemahaman mengenai elemen-elemennya.” Kebenaran ini berlaku dalam bidang Intelijen Bisnis. Dulu perusahaan-perusahaan kurang memperhatikan perlunya pengumpulan Informasi mengenai lingkungannya, namun persaingan global yang ketat telah mengubah semuanya menjadi sangat penting arti sebuah informasi yang meliputi : pengumpulan, penyimpanan dan penyebaran informasi lingkungan melalui aplikasi komputer di organisasi-organisasi/satuan-satuan dan  perusahaan-perusahaan seluruh dunia.
 Dalam era persaingan yang mengganas, banyak cara yang harus dilakukan untuk tidak hanya tetap bertahan/ survive, akan tetapi juga tumbuh dan menghasilkan profit/ keuntungan. Persaingan tidak hanya pada pemacu agar bisa memberikan layanan yang baik saja, tetapi sekarang harus dipandang sebagai persaingan hidup atau mati. Bisnis adalah perang, bukan sebuah persahabatan/ persaudaraan yang segala sesuatunya diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Semua ada harga dan perhitungan untung rugi. Dua kata yang benar-benar diperhatikan dan dipahami dengan baik yaitu untung/ rugi, dengan kata lain profesionalitas bisnis. Salah satu strategi penting dalam dunia peperangan adalah Intelijen. Kenapa dalam dunia bisnis memerlukan Intelijen? Lima Ribu (5000) mata-mata perusahaan yang saat ini aktif terlibat dalam aktifitas intelijen dan sembilan dari sepuluh perusahaan besar memiliki staf-staf yang sangat berdedikasi khusus untuk mengumpulkan Intelijen Kompetitif. Ada negara-Negara maju yang menghabiskan 1 (satu) Juta dollar/tahun hanya untuk menelusuri pesaingnya. Manfaatnya justru meningkatkan pendapatan, menurunkan biaya dan memperbaiki pengambilan keputusan.

B.     Rumusan Masalah
      Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan SIM Intelijen ?
2.      Bagaimanakah sekilas mengenai sejarah intelijen ?
3.      Apa saja sumber informasi SIM Intelijen ?
4.      Apa saja unsure pokok dalam SIM Intelijen ?
5.      Apa peranan utama intelijen ?
6.      Apa yang dimaksud dengan intelijen kompetitif ?
7.      Apakah yang dimaksud dengan subsistem intelijen sumber daya manusia ?
8.      Apa yang dimaksud subsistem intelejen pemasaran ?
9.      Apakah alat intelijen untuk bisnis ?

C.    Tujuan Penulisan :
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Mengetahui tentang SIM Intelijen.
2.      Mengetahui sekilah sejarah mengenai intelijen.
3.      Mengetahui sumber informasi dari SIM Intelijen.
4.      Mengetahui unsur-unsur pokok dalam SIM Intelijen.
5.      Mengetahui peranan utama dari intelijen.
6.      Mengetahui tentang intelijen kompetitif.
7.      Mengetahui penjelasan tentang subsistem intelijen sumber daya manusia.
8.      Mengetahui penjelasan tentang subsistem intelijen pemasaran.
9.      Mengetahui alat intelijen untuk bisnis.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    SIM INTELIJEN
         Istilah intelijen akan senantiasa ditafsirkan dengan kegiatan mata-mata (spionase). Ada pula yang kemudian menghubungkan dengan nama-nama institusi spionase seperti KGB, Mossad, MI6, ataupun CIA. Anggapan-anggapan tadi tidaklah keliru dan benar adanya. Ada yang sesungguhnya jauh lebih penting dari sekedar penafsiran, yaitu pengetahuan (knowledge) intelijen. Artinya, intelijen sebagai pengetahuan seharusnya dapat menjadi suatu kebutuhan sehubungan dengan adanya upaya untuk mewujudkan kewaspadaan dan ketahanan.
         Dalam kitab perang legendaris “The Art of War” karya Sun Tzu disebutkan tentang pentingnya penguasaan atas informasi, “Kekuatan spionase adalah salah satu kunci keberhasilan menggali informasi. Hal sekecil apa pun akan sangat berguna jika kita bisa memaksimalkannya”. Pengertian tersebut yang selanjutnya menjadi landasan pemikiran operasi intelijen di seluruh dunia. Perang moderen bukanlah lagi perang fisik seperti pada perang dunia di masa lalu, melainkan perang informasi. Operasi intelijen menghimpun informasi di seluruh aspek, baik yang ada pada diri sendiri maupun segala aspek yang terdapat pada sasaran (musuh). Esensi pokok dari penggalian informasi tersebut berupa kelemahan (weakness) dan kekuatan/keunggulan (strengthness). 
         Kegiatan intelijen mengharuskan untuk dekat dengan sumber informasi yang berarti berada didekat garis musuh atau disebut behind the enemy. Itu sebabnya terdapat istilah spionase atau aktivitas untuk memata-matai. Informasi yang dihimpun haruslah seakurat mungkin, sehingga tidak jarang mereka merekrut langsung sumber informasi (informan) dalam kegiatan spionase. Dukungan teknologi sangat diperlukan dan seringkali sangat menentukan keberhasilan operasi intelijen ataupun spionase.
         Pada prinsipnya, operasi intelijen haruslah berada di dalam wilayah musuh. Jika tidak, maka tidak ada gunanya keberadaan organisasi intelijen. Begitu dekatnya dengan garis batas musuh atau berada di dalam zona lawan, organisasi intelijen memiliki peran ganda, yaitu pengatur informasi. Bentuk mengatur informasi dapat berupa memanipulasi, rekayasa informasi, dan desain ulang informasi. Organisasi intelijen memiliki pula kemampuan untuk mengendalikan informasi, sesuai dengan agenda yang diinginkan. Terlihat cukup sederhana, tetapi mengendalikan informasi sama halnya dengan mengendalikan kekuatan musuh/lawan. Seperti yang dituliskan oleh Sun Tzu, apabila jenderal yang hebat akan mampu memenangkan peperangan tanpa melalui peperangan.
         Organisasi intelijen bekerja dengan modus yang senyap, tidak terdeteksi, dan tidak meninggalkan jejak. Mereka bekerja sangat efektif dengan memanfaatkan jaringan intelijen yang mereka miliki. Target mereka paling tinggi adalah merekrut pejabat penting atau orang penting di organisasi musuh/lawan untuk selanjutnya dijadikan agen mereka.
         Melihat prinsip dasar dari cara berpikir intelijen, maka pengetahuan intelijen seharusnya menjadi bagian dari pengetahuan umum. Intelijen muncul dari hasil pembelajaran naluri dasar manusia untuk merespon ancaman maupun gangguan pada dirinya. Setiap orang tanpa disadari sebenarnya sudah menerapkannya dalam bentuk yang sangat sederhana dan belum diorganisasikan sebagai bentuk berpikir strategik. Berikut ini akan diuraikan mengenai ilustrasi sederhana dari cara berpikir strategik yang digunakan dalam organisasi intelijen.
         Sistem informasi intelijen secara otomatis bertugas mencari dan menganalisis informasi tentang lingkungan sosial, politik, hukum, peraturan perundangan dan ekonomi dari satu atau lebih negara disamping juga tentang kesehatan dan prospek masa depan industri dimana perusahaan bersangkutan merupakan bagian didalamnya serta juga tentang pesaingnya. Berikut contoh kasusnya :
        
         Kasus 1
         Seorang karyawan A bekerja di lingkungan perusahaan yang kemudian mengharuskan dirinya untuk bekerja secara tim yang terdiri atas 10 orang. Tentunya dari 10 orang masing-masing akan memiliki cara berpikir maupun karakter/watak yang berbeda-beda. Karyawan A tadi menyadari betapa kemampuannya mungkin masih di bawah rata-rata kemampuan rekan-rekannya yang sudah berpengalaman. Untuk mengatasi dan menguasai kondisi tadi, karyawan A kemudian mencari informasi mengenai kepribadian dari masing-masing rekannya. Cara yang dilakukan bisa dengan mengetahuinya dengan membaca bentuk wajah, bahasa tubuh, dan cara berinterksi dengan individu lainnya. Suatu waktu pula karyawan A mengenal langsung secara pribadi untuk mengorek kepribadian rekan-rekannya. Sampai pada akhirnya karyawan A mengetahui latar belakang rekan-rekannya dan kemudian dapat mengambil suatu kesimpulan untuk dapat menguasai karakter rekan-rekannya. Informasi yang diorganisasikan oleh karyawan A kemudian dapat dimanfaatkan untuk kepentingannya bertahan hidup di perusahaan.
         Kasus 2
               Seorang pemilik usaha dan industri rumahtangga dihadapkan persaingan tidak sehat yang sering dialaminya. Si pemilik usaha mencoba untuk berpikir strategik dengan mencari informasi pihak-pihak yang dianggap paling dominan menciptakan iklim persaingan yang tidak fair. Tujuan penghimpunan informasi adalah untuk mencari celah ataupun titik lemah di mana si pemilik usaha tadi dapat memanfaatkannya. Caranya dapat dilakukan dengan bantuan karyawannya ataupun pihak lain dari aparatur pemerintahan yang dikenalnya maupun pelanggan dari pesaing-pesaingnya. Tujuan yang dikehendaki adalah mencoba untuk menguasai situasi sehingga si pemilik usaha tidak banyak ditekan oleh pengusahan lain dan produknya dapat bertahan di pasar. Bisa jadi si pemilik usaha menginginkan pula untuk merebut pelanggan lain untuk menjadi pelanggannya. Kemampuan untuk mengorganisasikan informasi tadi akan sangat menentukan hasil akhir situasi yang dikehendaki oleh si pemilik usaha.
B.     Sekilas Sejarah Intelijen
         Kegiatan spionase sesungguhnya sudah terjadi sejak di masa sebelum abad pertengahan. Perang besar yang pernah terjadi di muka bumi ini tidak lain merupakan hasil kegiatan spionase dan kontra spionase. Penaklukan Julius Cesar atas Mesir, Perang Salib, Perang Candu, dan lain sebagainya. Jika pembaca pernah menyaksikan film “Gladiator” yang dibintangi oleh Russel Crowe akan terlihat adegan kegiatan intelijen yang bertujuan untuk mendeteksi siasat para senator Roma. Pihak Romawi telah menerapkan prinsip-prinsip intelijen jauh mendahului karya intelijen yang ditulis oleh Sun Tzu. Organisasi rahasia seperti Klan Ninja di Jepang pun sangat bergantung dari kegiatan spionase (intelijen).
         Peran intelijen di masa lalu belumlah menjadi suatu aktivitas yang terorganisir dan bersinergi ke dalam strategi. Barulah sejak Perang Dunia I mulai dipikirkan untuk mengorganisasikan peran intelijen ke dalam strategi penaklukan. Pembaca mungkin pernah mendengar dengan kisah spionase paling terkenal yang dilakoni oleh wanita berjulukan “Mata Hari”. Nama Mata Hari dikenal luas dalam dunia spionase yang sekaligus menjadi salah satu landasan pembelajaran dimulainya pengetahuan intelijen. Organisasi intelijen di masa Perang Dunia II dikemas ke dalam satuan militer yang sering disebut Gestapo. Peran Gestapo sendiri sebenarnya bersifat kegiatan internal atau aktivitas spionase dan kontra spionase yang berhubungan dengan kekuasaan. 
         Aktivitas intelijen semakin meningkat kualitasnya di masa Perang Dunia II. Misi yang dikenal dengan D-Day sesungguhnya membuka jalan bagi masuknya operasi intelijen. Kekalahan beruntun Jerman dikarenakan lemahnya operasi kontra spionase yang dimiliki oleh Hitler. Demikian pula kekalahan beruntun Jepang di pentas Perang Pasifik. Sekuat apapun kekuatan angkatan bersenta, tetapi tanpa didukung oleh operasi intelijen akan berbalik menjadi kekalahan besar atau mungkin kemenangan yang sangat mahal. Perang Dunia II sekaligus menjadi gerbang baru era organisasi intelijen, karena kemunculan perubahan peta geopolitik.
C.    Sumber Informasi SIM Intelijen
Sistem informasi intelijen akan memberikan informasi perencanaan yang para manajer tidak menerima dari sumber lain.
Sumber informasi intelijen :
1.       Lembaga pemerintah.
2.      Asosiasi perdagangan industry
3.      Perusahaan riset pasar swasta
4.      Media massa
5.      Kajian khusus yang dilakukan organisasi
D.    Unsur-Unsur Pokok dalam SIM Intelijen
Informasi yang diperoleh akan digunakan untuk memahami strategi pesaing, pergeseran halus dalam selera konsumen.
Unsur pokok dalam informasi intelijen :
1.             Profil keperluan informasi dari manajer
2.            Sistem penggalian informasi manajemen
3.            Sistem pengkodean dan penyimpanan.
4.            Sistem analisis data
5.            Kajian khusus
6.            Sistem pelaporan
7.            Pedoman penghapusan data.
Sistem intelijen dapat memberikan banyak keuntungan bagi suatu perusahaan atau lembaga. Sekarang ini tidak hanya perusahaan besar yang memiliki sistem intelijen banyak perusahaan kecil yang juga mempunyai.
E.    Peranan Utama Intelijen
Intelijen mempunyai 3 (tiga) peranan, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan yakni :
Pertama : peran intelijen sebagai pengetahuan/bahan keterangan yaitu bahan keterangan yang sudah diolah untuk disajikan kepada pimpinan, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat bagi organisasi/satuan.
Kedua : peran Intelijen sebagai kegiatan yaitu segala usaha, pekerjaan, kegiatan dan tindakan dibidang intelijen meliputi perencanaan, persiapan dan pelaksanaan kegiatan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan dalam rangka pelaksanaan fungsi intelijen.
Ketiga : peran intelijen sebagi badan/organisasi yaitu satuan/organisasi intelijen yang disusun, dilengkapi dan dibekali secara khusus untuk pelaksanaan dan penyelenggaraan intelijen dalam rangka mendukung tujuan.
F.     Intelijen Kompetitif
Ada istilah Intelijen Kompetitif (Competitive Intelligence) yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk mengumpulkan informasi tentang pesaing perusahaan, ada juga intelijen bisnis (business intelligence) yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk mengumpulkan informasi tentang elemen-elemen lingkungan sekitar perusahaan-perusahaan lain secara kompleks.
Intelijen Kompetitif atau persaingan intelijen pada perusahaan melibatkan 5 (lima) tugas dalam intelijen dasar sebagai tanggung jawab tambahan yaitu :
Pertama : Mengumpulkan data- perusahaan-perusahaan dapat mengumpulkan data baik data primer maupun data sekunder. Data primer dikumpulkan oleh perusahaan misalnya periset pemasaran perusahaan melakukan survei pelanggan, data sekunder dikumpulkan oleh orang lain dan disediakan untuk perusahaan. Biasanya data sekunder tersedia dalam bentuk database komersial yang disediakan oleh jasa database dengan bayaran. Perusahaan dapat mengakses pusat database jasa tersebut atau memperoleh salinan database dalam bentu CD-ROM.
Kedua : Mengevaluasi data- Semua data primer maupun data sekunder harus dievaluasi sebelum digunakan untuk memastikan akurasinya.
Ketiga : Menganalisis data- Data jarang sekali mengungkapkan keseluruhan cerita. Dalam pemikiran lateral (Lateral Thinking)  menjelaskan bagaimana  meneliti data dari berbagai sudut, mencari berbagai pola, seperti ada ungkapan kata; “ jika tidak dapat menemukan telapak kaki,.... carilah jejak kaki”, sehingga dalam  menganalisis data dapat mengubah data menjadi intelijen.
Keempat : Menyimpan Intelijen- Bila intelijen dalam bentuk yang dapat dibaca mesin, seperti CD-ROM, atau tersedia secara online, pencatatan ke dalam komputer bukanlah masalah. Namun jika intelijen dalam bentuk tercetak, maka harus dimasukan melalui optical Character recognition (OCR) atau dengan mengetik. Setelah berada di komputer, intelijen itu harus disimpan sedemikian rupa sehinga memudahkan pengambilan kembali.
Kelima : Menyebarkan Intelijen- Setelah berada dalam penyimpanan komputer, teks dokumen atau ringkasannya diambil kembali dengan memasukan parameter pencarian tertentu, seperti nama perusahaan, tanggal, nama publikasi dan nama pengarang.
Pendekatan yang canggih untuk penyebaran adalah dengan menyiapkan profil intelijen untuk tiap pemakai yang menjelaskan dalam bentuk kode topik-topik intelijen yang ingin dipantau pemakai. Profil ini disimpan dalam komputer, dan ketika datang sepotong intelijen yang cocok dengan profil tersebut dan intelijen itu tersedia bagi pemakai. Tehnik ini disebut penyebaran informasi selektif (Selective disemination of information-SDI). Untuk mencapai keunggulan strategis perusahaan pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan intelijen bisnis sehingga dapat memahami peran potensial yang dimainkan tiap elemen lingkungan. Kemudian muncul komitmen untuk membentuk suatu sistem antar organisasi (Interorganized system/IOS) yakni beberapa perusahaan yang bekerja sama sebagai satu unit tunggal melalui pertukaran data elektronik (Electronic data Interchange/EDI ).
G.    Subsistem Intelijen Sumber Daya Manusia
Subsistem intelijen sumber daya manusia mengumpulkan data yang berhubungan dengan SDM dari lingkungan perusahaan. Elemen lingkungan yang menyediakan data ini meliputi :
1. Pemerintah
2. Pemasok
3. Serikat Pekerja
4. Masyarakat Global
5. Masyarakat Keuangan, dan
6. Pesaing
H.    Subsistem Intelijen Pemasaran
Intelijen pemasaran ( marketing intelligence ) mengacu pada berbagai kegiatan yang etis yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi tentang pesaing.
Samasekali tidak beralasan untuk melanggar hukum guna mendapatkan informasi karena informasi sangat mudah didapatkan.
I.       Alat Intelijen untuk Bisnis
Alat intelijen Bisnis : mengaktifkan pengguna untuk menganalisis data untuk melihat pola-pola baru, hubungan, dan wawasan yang berguna untuk membimbing pengambilan keputusan.
Alat utama untuk bisnis intelijen termasuk perangkat lunak untuk query database dan pelaporan, alat untuk analisis data multidimensi (analisis online pengolahan), dan alat untuk data mining.
Online Analitycal Processing (OLAP)
OLAP mendukung analisis data multidimensi, memungkinkan pengguna untuk melihat data yang sama dengan cara yang berbeda menggunakan beberapa dimensi. Setiap aspek informasi-produk, harga, biaya, wilayah, atau periode waktu-merupakan dimensi yang berbeda.
Data mining : memberikan wawasan data perusahaan yang tidak dapat diperoleh dengan OLAP dengan mencari pola dan hubungan dalam database yang besar tersembunyi dan menyimpulkan aturan dari mereka untuk memprediksi masa depan perilaku.
Jenis informasi diperoleh dari data mining.
● Asosiasi: Kemunculan terkait dengan acara tunggal.
● Sequence: Acara terkait dari waktu ke waktu.
● Klasifikasi: Mengakui pola yang menggambarkan kelompok yang barang milik
● Clustering: Mirip dengan klasifikasi ketika ada kelompok yang telah ditetapkan;menemukan pengelompokan dalam Data.
● Forecasting: Menggunakan serangkaian nilai-nilai yang ada untuk meramalkan apa yang nilai-nilai lain akan menjadi.
Analisis prediktif menggunakan teknik data mining, data historis, dan asumsi tentang kondisi masa depan untuk memprediksi hasil dari peristiwa, seperti probabilitas pelanggan akan menanggapi tawaran atau membeli produk tertentu.
Text Mining dan Web Mining :
Web: sumber yang kaya informasi lain yang berharga, beberapa di antaranya dapat sekarang ditambang untuk pola, tren, dan wawasan ke dalam perilaku pelanggan.
Web Mining : Penemuan dan analisis pola dan informasi yang berguna dari Dunia Wide Web. 
Database dan Web
Konfigurasi umum meliputi : Web server, script Aplikasi server / middleware / CGI, Database server (hosting DBM).
Keuntungan menggunakan Web untuk akses database :
-          Kemudahan penggunaan perangkat lunak browser
-          Antarmuka Web memerlukan sedikit atau tidak ada perubahan ke database.
-          Murah untuk menambahkan antarmuka Web untuk sistem


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sistem informasi intelijen secara otomatis bertugas mencari dan menganalisis informasi tentang lingkungan sosial, politik, hukum, peraturan perundangan dan ekonomi dari satu atau lebih negara disamping juga tentang kesehatan dan prospek masa depan industri dimana perusahaan bersangkutan merupakan bagian didalamnya serta juga tentang pesaingnya.
Intelijen mempunyai 3 (tiga) peranan, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan yakni :
Pertama : peran intelijen sebagai pengetahuan/bahan keterangan yaitu bahan keterangan yang sudah diolah untuk disajikan kepada pimpinan, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat bagi organisasi/satuan.
Kedua : peran Intelijen sebagai kegiatan yaitu segala usaha, pekerjaan, kegiatan dan tindakan dibidang intelijen meliputi perencanaan, persiapan dan pelaksanaan kegiatan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan dalam rangka pelaksanaan fungsi intelijen.
Ketiga : peran intelijen sebagi badan/organisasi yaitu satuan/organisasi intelijen yang disusun, dilengkapi dan dibekali secara khusus untuk pelaksanaan dan penyelenggaraan intelijen dalam rangka mendukung tujuan.
B.     Saran
Setiap perusahaan seharusnya memiliki sebuah divisi atau organisasi intelijen untuk mengetahui kelemahan dan keunggulan dari perusahaan lawan sehingga perusahaan tersebut bisa memenangkan persaingan didunia industri atau bisnis.



Daftar Pustaka






Sabtu, 07 November 2015

DSS dalam SIM (PPT)

https://drive.google.com/file/d/0B9CM2K0s24nNMldpRVBXVHU4SU0/view?usp=sharing

DSS dalam SIM

https://drive.google.com/file/d/0B9CM2K0s24nNdkFyM19VTmtUYk0/view?usp=sharing

Kamis, 05 November 2015

SOAL SEPUTAR SIM

1. Jelaskan manfaat SIM dalam bidang pemasaran!
2. Apa yang kamu ketahui tentang SIM?  Dan mengapa SIM sangat berperan penting dalam sebuah manajemen?
3. Jelaskan sejarah SIM, eksistensinya saat ini dan perkembangannya di masa depan!
4. Apa keuntungan dan kerugian dari penggunaan SIM bagi sebuah perusahaan!  Sebut dan jelaskan!
5. Komponen apa saja yang diperlukan dalam sim?
6. Jelaskan bagaimana hubungan sim dan fungsi manajemen!
7. Mengapa dikatakan sistem informasi akuntansi sebagai bagian terbesar dari sim?
8. Jelaskan manfaat sim untuk suatu perusahaan!
9. Kualitas suatu informasi dipengaruhi oleh 3 hal yaitu relevancy, accurancy, dan timelineness. Jelaskan ketiga hal tersebut!



JAWAB :
1. Manfaat SIM dalam bidang pemasaran yaitu sbb:- Dapat membantu manajer pemasaran dalam merencanakan jangka pendek dan jangka panjang proses dan cara pemasaran produk.- Dapat mengetahui keadaan pasar atau pesaing sehingga kita dapat menyusun strategi pemasaran yang berbeda dan lebih menarik.- Dapat membantu memperkenalkan produk kita ke pasar.- Membantu manajer pemasaran dalam memonitor kegiatan penjualan perusahaan.
  • Kelengkapan (completeness) informasi Informasi yang komplit atau lengkap, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
  • Kebenaran (correctness) informasi. Informasi yang dihasilkan oleh  proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut. Sebagai contoh, jika sebuah informasi menunjukkan total nilai gaji yang harus dibayarkan pada seorang pegawai, maka informasi tersebut haruslah sudah benar dan memuat perhitungan-perhitungan matematis yang ada di dalam prosesnya seperti perhitungan tunjangan, perhitungan potongan dan sebagainya.
  • Keamanan (security) informasi. Keamanan sebuah informasi, tergambar dari jawaban atas pertanyaan”Did the message reach all or only the intended systems users?”



2. SIM adalah sebuah rangkaian prosedur yang saling berkaitan satu sama lain yang menghasilkan atau menyajikan sebuah informasi yang dapat digunakan sebagai bahan manajer maupun non manajer  dalam membuat keputusan atau melaksanakan tugasnya yang meliputi planningorganizingactuating, dan controlling dimana dalam penggunaannya melibatkan komputer.SIM sangat berperan penting karena dengan adanya SIM dapat memudahkan perusahaan dalam mendapatkan segala informasi yang dibutuhkan serta dapat membantu manajer dalam merencanakan hal-hal yang akan dilakukan perusahaan berdasarkan informasi yang telah tersedia. SIM juga dapat membantu seorang manajer dalam memutuskan suatu hal berdasarkan informasi yang tersaji.

3. Sejarah SIM :           Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masih digunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Namun demikian para pengguna khususnya dilingkungan perusahaan masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data elektronik (PDE).          Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor baru yang menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasi komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep system informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi computer adalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjangan akan alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen. Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti Departemen Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan negara. Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awal menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan manajemen tingkat menengah sampai atas.           Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan, misalnya:         •           kekurangpahaman para pemakai tentang computer ;         •           kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran                     manajemen ;         •           relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta         •           terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapatmembangun sistem    informasi secara lengkap sehingga dapatmendukung semua lapisan manajer.           Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsep baru yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems - DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi yang ditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan yang harus dibuat oleh manajer.Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu Otomatisasi Kantor (office automation - OA), yang memberikan fasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan produktivitas para manajer dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik.            Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial Intelligence (AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisa diprogram untuk melakukan proses logik menyerupai otak manusia. Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah Expert Systems (ES), yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagai spesialis dalam area tertentu. Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AI merupakan aplikasi pemrosesan informasi dengan menggunakan komputer dan bertujuan menyediakan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan (Sutono, 2007).

Eksistensi saat iniSIM saat ini sangat eksis dan banyak digunakan di berbagai bidang karena melihat begitu besar manfaatnya. Di dunia keshatanpun, SIM juga sudah mulai diterapkan yaitu untk mendata data pasien, track record atau riwayat penyakit pasien,dsb. Tidk hanya itu, untuk dunia pertanianpun dan bisnis sudah menerapkan SIM dalam operasinya.

Perkembangan di Masa Mendatang Jika kita lihat bahwa semakin maju dunia,maka semakin tinggi pula kecepatan dari majunya tekhnologi.jika kita acuh atau tertinggal akan kemajuan tekhnologi maka kita akan terlindas oleh jaman. Maka sudah pasti bahwa di masa mendatang, SIM akan lebih marak lagi digunakan dengan tekhnologi yang lebih canggih lagi dari sekarang.

4. Keuntungan penggunaan SIM:- Mengurangi biaya : dengan adanya SIM maka ada beberapa pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh beberapa orang namun dapat dilakukan oleh satu sistem dimana ini akan menghemat pengeluaran biaya untuk tenaga kerja. Sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan lebih.- Efisiensi waktu : perusahaan juga dapat menghemat waktu berkat adanya SIM, karena sistem dapat menghasilkan dan menyajikan informasi yang dibutuhkan secara cepat.- Tidak ada data yang ganda, karena secara otomatis sistem dapat di setting untuk menolak penginputan data yang sama atau sudah ada.

Kerugian SIM :a. Membutuhkan dana besar untuk merakin dan menerapkan system tersebutDalam membuat dan merakit sebuah sistem memang membutuhkan dana yang besar, karena sistem itu sendiri memiliki kerumitan tersendiri dan tidak semua orang mampu merakit dan menciptakannya.b. Terjadinya error pada systemSaat sebuah organisasi atau perusahaan belum benar-benar siap dalam penerapan SIM ini, error bisa saja terjadi pada sitem terebut.c.  Kurangnya keakuratanKita tidak dapat mengetahui keakuratan dari informasi yang disediakan itu, karena kita tidak mendapatkannya secara langsung dari sumbernya yang secara nyata.d. Menurunnya kebutuhan akan tenaga kerja karena sudah dapat tergantikan oleh tekhnologi dimana nantinya akan meningkatkan angka pengangguranAdanya penerapan SIM di berbagai bidang dapat menyebabkan meningkatnya pengangguran, karena semua dilakukan melalui mesin dan tekhnologi, sehingga kebutuhan akan tenaga kerja menurun. Seperti contohnya pada mesin ATM, dengan adanya mesin ATM, maka pekerjaan teller bisa digantikan dengan mesin ATM.

5. Komponen dalam SIM : Software (Sistem Informasi Manajeman Perusahaan)- Hardware (Perangkat Keras berupa Komputer, printer dan lainnya)- Networking (Jaringan LAN, Wireless dan lainnya) SOP (Standar Operasional Prosedur)-  Komitment (Komitmen semua sumber daya manusia perusahaan yang terkait untuk sama-sama mejalankan sistem karena sistem tidak akan berjalan tanpa di Input)- SDM (sumberdaya manusia adalah factor utama suksesnya sebuah sistem dimana data diinput dan di proses melalui tenaga-tenaga SDM tersebut)

6. Hubungannya menuai sinergi yaitu serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan. Kegiatan utama dari Semua sistem informasi, yaitu menerima data sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya (output).serta fungsi dari manajemen itu sendiri merupakan berbagai jenis tugas ataupun kegiatan manajemen yang mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.Dan ada 4 fungsi utama dalam manajemen:a. Perencanaan (Planning),b. Pengorganisasian (Organizing),c. Pengarahan (Actuating/Directing),d. Pengawasan (Controlling) 

7. SIA merupakan bagian terbesar dari SIM karena SIA ini ada di berbagai bidang operasional manajemen yang terdiri dari sub-sub sistem yaitu sub sistem akuntansi dan sub sistem keuangan. Data transaksi perusahaan dikumpul dan diolah menjadi informasi bagi top manajemen.

8. Manfaat SIM untuk perusahaan :a. Meningkatkan Efisiensi OperasionalInvestasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership.b. Memperkenalkan Inovasi Dalam BisnisContohnya penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.c. Membangun Sumber-Sumber Informasi StrategiTeknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis.

9. Tiga hal yang mempengaruhi kualitas informasi :a. Relevansi (Relevancy)Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Pengukuran nilai relevansi, akan terlihat dari jawaban atas pertanyaan “ how is the message used for problem solving (decision making)?”. Informasi akan relevan jika memberikan manfaat  bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang  satu dengan lainnya berbeda beda. Misalnya : informasi tentang hasil penjualan barang mingguan kurang relevan jika ditujukan pada manajer tekhnik, tetapi akan sangat relevan jika disampaikan pada manajer pemasaran.

b. Akurasi (Accuracy)Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi  dapat terjadi karena sumber informasi atau Data mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:
c. Tepat Waktu (timeliness)Bahwa informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dapat menimbulkan kesalahan dalam tindakan yang akan diambil. Kebutuhan  akan tepat waktunya sebuah informasi  itulah yang pada akhirnya akan menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi. Hal itu dapat dipahami karena kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan sebuah tehnologi terbaru.
x