Kamis, 10 Desember 2015
SIM Intelijen
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN INTELIJEN
(SIM
INTELIJEN)
EKA ROSIANA
( 11140267 )
STIE
BANK BPD JATENG
Jalan
Pemuda No. 4a, Semarang Tengah, Jawa Tengah
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas
kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami mampu
menyelesaikan penyusunan makalah ini tanpa suatu halangan apapun. Kemudian kami
berharap, makalah tentang “ Sistem Informasi Manajemen Intelijen ( SIM
Intelijen )” ini mampu menjadi referensi saudara untuk lebih memahami dan
memperaktekan hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Kami sebagai penyusun sadar, masih
terdapat kelemahan dalam penyusunan isi makalah ini. Kami berharap kritik dan
saran saudara sekalian supaya kedepannya kami dapat lebih baik dalam penyusunan
makalah selanjutnya.
Kami kira hanya itu yang dapat kami
sampaikan, atas kekurangan dan ketidaknyamananya kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Semarang,
09 Desember 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Ada ungkapan bahwa” jika ingin membuat Sup Ayam, hal
pertama yang kita perlukan adalah Ayam”. Logika yang sama dapat juga
diterapkan untuk subyek kita dengan mengatakan,”Jika ingin ikut serta
dalam perdagangan melalui Jaringan elektronik, hal pertama yang kita perlukan
adalah pemahaman mengenai elemen-elemennya.” Kebenaran ini berlaku dalam bidang
Intelijen Bisnis. Dulu perusahaan-perusahaan kurang memperhatikan perlunya
pengumpulan Informasi mengenai lingkungannya, namun persaingan global yang
ketat telah mengubah semuanya menjadi sangat penting arti sebuah informasi yang
meliputi : pengumpulan, penyimpanan dan penyebaran informasi lingkungan melalui
aplikasi komputer di organisasi-organisasi/satuan-satuan dan
perusahaan-perusahaan seluruh dunia.
Dalam era persaingan yang
mengganas, banyak cara yang harus dilakukan untuk tidak hanya tetap bertahan/
survive, akan tetapi juga tumbuh dan menghasilkan profit/ keuntungan.
Persaingan tidak hanya pada pemacu agar bisa memberikan layanan yang baik saja,
tetapi sekarang harus dipandang sebagai persaingan hidup atau mati. Bisnis
adalah perang, bukan sebuah persahabatan/ persaudaraan yang segala sesuatunya
diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Semua ada harga dan perhitungan untung
rugi. Dua kata yang benar-benar diperhatikan dan dipahami dengan baik yaitu
untung/ rugi, dengan kata lain profesionalitas bisnis. Salah satu strategi
penting dalam dunia peperangan adalah Intelijen. Kenapa dalam dunia bisnis
memerlukan Intelijen? Lima Ribu (5000) mata-mata perusahaan yang saat ini aktif
terlibat dalam aktifitas intelijen dan sembilan dari sepuluh perusahaan besar
memiliki staf-staf yang sangat berdedikasi khusus untuk mengumpulkan Intelijen
Kompetitif. Ada negara-Negara maju yang menghabiskan 1 (satu) Juta dollar/tahun
hanya untuk menelusuri pesaingnya. Manfaatnya justru meningkatkan pendapatan,
menurunkan biaya dan memperbaiki pengambilan keputusan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan SIM
Intelijen ?
2. Bagaimanakah sekilas
mengenai sejarah intelijen ?
3. Apa saja sumber informasi
SIM Intelijen ?
4. Apa saja unsure pokok dalam
SIM Intelijen ?
5. Apa peranan utama intelijen
?
6. Apa yang dimaksud dengan
intelijen kompetitif ?
7. Apakah yang dimaksud dengan
subsistem intelijen sumber daya manusia ?
8. Apa yang dimaksud subsistem
intelejen pemasaran ?
9. Apakah alat intelijen untuk
bisnis ?
C. Tujuan Penulisan :
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui tentang SIM
Intelijen.
2. Mengetahui sekilah sejarah
mengenai intelijen.
3. Mengetahui sumber informasi
dari SIM Intelijen.
4. Mengetahui unsur-unsur pokok
dalam SIM Intelijen.
5. Mengetahui peranan utama
dari intelijen.
6. Mengetahui tentang intelijen
kompetitif.
7. Mengetahui penjelasan
tentang subsistem intelijen sumber daya manusia.
8. Mengetahui penjelasan
tentang subsistem intelijen pemasaran.
9. Mengetahui alat intelijen
untuk bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SIM INTELIJEN
Istilah
intelijen akan senantiasa ditafsirkan dengan kegiatan mata-mata (spionase). Ada
pula yang kemudian menghubungkan dengan nama-nama institusi spionase seperti
KGB, Mossad, MI6, ataupun CIA. Anggapan-anggapan tadi tidaklah keliru dan benar
adanya. Ada yang sesungguhnya jauh lebih penting dari sekedar penafsiran, yaitu
pengetahuan (knowledge) intelijen. Artinya, intelijen sebagai pengetahuan seharusnya
dapat menjadi suatu kebutuhan sehubungan dengan adanya upaya untuk mewujudkan
kewaspadaan dan ketahanan.
Dalam kitab
perang legendaris “The Art of War” karya Sun Tzu disebutkan tentang pentingnya
penguasaan atas informasi, “Kekuatan spionase adalah salah satu kunci
keberhasilan menggali informasi. Hal sekecil apa pun akan sangat berguna jika
kita bisa memaksimalkannya”. Pengertian tersebut yang selanjutnya menjadi
landasan pemikiran operasi intelijen di seluruh dunia. Perang moderen bukanlah
lagi perang fisik seperti pada perang dunia di masa lalu, melainkan perang
informasi. Operasi intelijen menghimpun informasi di seluruh aspek, baik yang
ada pada diri sendiri maupun segala aspek yang terdapat pada sasaran (musuh).
Esensi pokok dari penggalian informasi tersebut berupa kelemahan (weakness)
dan kekuatan/keunggulan (strengthness).
Kegiatan
intelijen mengharuskan untuk dekat dengan sumber informasi yang berarti berada
didekat garis musuh atau disebut behind the enemy. Itu sebabnya terdapat
istilah spionase atau aktivitas untuk memata-matai. Informasi yang dihimpun
haruslah seakurat mungkin, sehingga tidak jarang mereka merekrut langsung
sumber informasi (informan) dalam kegiatan spionase. Dukungan teknologi sangat
diperlukan dan seringkali sangat menentukan keberhasilan operasi intelijen
ataupun spionase.
Pada
prinsipnya, operasi intelijen haruslah berada di dalam wilayah musuh. Jika
tidak, maka tidak ada gunanya keberadaan organisasi intelijen. Begitu dekatnya dengan garis batas musuh atau berada
di dalam zona lawan, organisasi intelijen memiliki peran ganda, yaitu pengatur
informasi. Bentuk mengatur informasi dapat berupa memanipulasi, rekayasa
informasi, dan desain ulang informasi. Organisasi intelijen memiliki pula
kemampuan untuk mengendalikan informasi, sesuai dengan agenda yang diinginkan.
Terlihat cukup sederhana, tetapi mengendalikan informasi sama halnya dengan
mengendalikan kekuatan musuh/lawan. Seperti yang dituliskan oleh Sun Tzu,
apabila jenderal yang hebat akan mampu memenangkan peperangan tanpa melalui
peperangan.
Organisasi
intelijen bekerja dengan modus yang senyap, tidak terdeteksi, dan tidak
meninggalkan jejak. Mereka bekerja sangat efektif dengan memanfaatkan jaringan
intelijen yang mereka miliki. Target mereka paling tinggi adalah merekrut
pejabat penting atau orang penting di organisasi musuh/lawan untuk selanjutnya
dijadikan agen mereka.
Melihat prinsip
dasar dari cara berpikir intelijen, maka pengetahuan intelijen seharusnya
menjadi bagian dari pengetahuan umum. Intelijen muncul dari hasil pembelajaran
naluri dasar manusia untuk merespon ancaman maupun gangguan pada dirinya.
Setiap orang tanpa disadari sebenarnya sudah menerapkannya dalam bentuk yang
sangat sederhana dan belum diorganisasikan sebagai bentuk berpikir strategik.
Berikut ini akan diuraikan mengenai ilustrasi sederhana dari cara berpikir
strategik yang digunakan dalam organisasi intelijen.
Sistem informasi intelijen secara otomatis bertugas
mencari dan menganalisis informasi tentang lingkungan sosial, politik, hukum,
peraturan perundangan dan ekonomi dari satu atau lebih negara disamping juga
tentang kesehatan dan prospek masa depan industri dimana perusahaan
bersangkutan merupakan bagian didalamnya serta juga tentang pesaingnya.
Berikut contoh kasusnya :
Kasus 1
Seorang karyawan A bekerja di lingkungan perusahaan yang kemudian
mengharuskan dirinya untuk bekerja secara tim yang terdiri atas 10 orang.
Tentunya dari 10 orang masing-masing akan memiliki cara berpikir maupun
karakter/watak yang berbeda-beda. Karyawan A tadi menyadari betapa kemampuannya
mungkin masih di bawah rata-rata kemampuan rekan-rekannya yang sudah
berpengalaman. Untuk mengatasi dan menguasai kondisi tadi, karyawan A kemudian
mencari informasi mengenai kepribadian dari masing-masing rekannya. Cara yang
dilakukan bisa dengan mengetahuinya dengan membaca bentuk wajah, bahasa tubuh,
dan cara berinterksi dengan individu lainnya. Suatu waktu pula karyawan A mengenal
langsung secara pribadi untuk mengorek kepribadian rekan-rekannya. Sampai pada
akhirnya karyawan A mengetahui latar belakang rekan-rekannya dan kemudian dapat
mengambil suatu kesimpulan untuk dapat menguasai karakter rekan-rekannya.
Informasi yang diorganisasikan oleh karyawan A kemudian dapat dimanfaatkan
untuk kepentingannya bertahan hidup di perusahaan.
Kasus 2
Seorang
pemilik usaha dan industri rumahtangga dihadapkan persaingan tidak sehat yang
sering dialaminya. Si pemilik usaha mencoba untuk berpikir strategik dengan
mencari informasi pihak-pihak yang dianggap paling dominan menciptakan iklim
persaingan yang tidak fair. Tujuan penghimpunan informasi adalah untuk mencari
celah ataupun titik lemah di mana si pemilik usaha tadi dapat memanfaatkannya.
Caranya dapat dilakukan dengan bantuan karyawannya ataupun pihak lain dari
aparatur pemerintahan yang dikenalnya maupun pelanggan dari pesaing-pesaingnya.
Tujuan yang dikehendaki adalah mencoba untuk menguasai situasi sehingga si
pemilik usaha tidak banyak ditekan oleh pengusahan lain dan produknya dapat
bertahan di pasar. Bisa jadi si pemilik usaha menginginkan pula untuk merebut
pelanggan lain untuk menjadi pelanggannya. Kemampuan untuk mengorganisasikan
informasi tadi akan sangat menentukan hasil akhir situasi yang dikehendaki oleh
si pemilik usaha.
B.
Sekilas Sejarah Intelijen
Kegiatan spionase
sesungguhnya sudah terjadi sejak di masa sebelum abad pertengahan. Perang besar
yang pernah terjadi di muka bumi ini tidak lain merupakan hasil kegiatan
spionase dan kontra spionase. Penaklukan Julius Cesar atas Mesir, Perang Salib,
Perang Candu, dan lain sebagainya. Jika pembaca pernah menyaksikan film
“Gladiator” yang dibintangi oleh Russel Crowe akan terlihat adegan kegiatan
intelijen yang bertujuan untuk mendeteksi siasat para senator Roma. Pihak
Romawi telah menerapkan prinsip-prinsip intelijen jauh mendahului karya intelijen
yang ditulis oleh Sun Tzu. Organisasi rahasia seperti Klan Ninja di Jepang pun
sangat bergantung dari kegiatan spionase (intelijen).
Peran
intelijen di masa lalu belumlah menjadi suatu aktivitas yang terorganisir dan
bersinergi ke dalam strategi. Barulah sejak Perang Dunia I mulai dipikirkan
untuk mengorganisasikan peran intelijen ke dalam strategi penaklukan. Pembaca
mungkin pernah mendengar dengan kisah spionase paling terkenal yang dilakoni
oleh wanita berjulukan “Mata Hari”. Nama Mata Hari dikenal luas dalam dunia
spionase yang sekaligus menjadi salah satu landasan pembelajaran dimulainya
pengetahuan intelijen. Organisasi intelijen di masa Perang Dunia II dikemas ke
dalam satuan militer yang sering disebut Gestapo. Peran Gestapo sendiri
sebenarnya bersifat kegiatan internal atau aktivitas spionase dan kontra
spionase yang berhubungan dengan kekuasaan.
Aktivitas
intelijen semakin meningkat kualitasnya di masa Perang Dunia II. Misi yang
dikenal dengan D-Day sesungguhnya membuka jalan bagi masuknya operasi
intelijen. Kekalahan beruntun Jerman dikarenakan lemahnya operasi kontra
spionase yang dimiliki oleh Hitler. Demikian pula kekalahan beruntun Jepang di
pentas Perang Pasifik. Sekuat apapun kekuatan angkatan bersenta, tetapi tanpa
didukung oleh operasi intelijen akan berbalik menjadi kekalahan besar atau
mungkin kemenangan yang sangat mahal. Perang Dunia II sekaligus menjadi gerbang
baru era organisasi intelijen, karena kemunculan perubahan peta geopolitik.
C.
Sumber Informasi SIM
Intelijen
Sistem
informasi intelijen akan memberikan informasi perencanaan yang para manajer
tidak menerima dari sumber lain.
Sumber
informasi intelijen :
1. Lembaga
pemerintah.
2.
Asosiasi perdagangan industry
3.
Perusahaan riset pasar swasta
4.
Media massa
5.
Kajian khusus yang dilakukan organisasi
D.
Unsur-Unsur Pokok dalam SIM
Intelijen
Informasi
yang diperoleh akan digunakan untuk memahami strategi pesaing, pergeseran halus
dalam selera konsumen.
Unsur
pokok dalam informasi intelijen :
1.
Profil keperluan informasi dari manajer
2.
Sistem penggalian informasi manajemen
3.
Sistem pengkodean dan penyimpanan.
4.
Sistem analisis data
5.
Kajian khusus
6.
Sistem pelaporan
7.
Pedoman penghapusan data.
Sistem
intelijen dapat memberikan banyak keuntungan bagi suatu perusahaan atau
lembaga. Sekarang ini tidak hanya perusahaan besar yang memiliki sistem
intelijen banyak perusahaan kecil yang juga mempunyai.
E. Peranan Utama Intelijen
Intelijen mempunyai 3 (tiga) peranan, yang satu dengan
yang lainnya tidak dapat dipisahkan yakni :
Pertama : peran intelijen sebagai pengetahuan/bahan
keterangan yaitu bahan keterangan yang sudah diolah untuk disajikan kepada
pimpinan, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat bagi organisasi/satuan.
Kedua : peran Intelijen sebagai kegiatan yaitu segala
usaha, pekerjaan, kegiatan dan tindakan dibidang intelijen meliputi
perencanaan, persiapan dan pelaksanaan kegiatan penyelidikan, pengamanan dan
penggalangan dalam rangka pelaksanaan fungsi intelijen.
Ketiga : peran intelijen sebagi badan/organisasi yaitu
satuan/organisasi intelijen yang disusun, dilengkapi dan dibekali secara khusus
untuk pelaksanaan dan penyelenggaraan intelijen dalam rangka mendukung tujuan.
F. Intelijen Kompetitif
Ada istilah Intelijen Kompetitif (Competitive Intelligence) yang
digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk mengumpulkan informasi tentang
pesaing perusahaan, ada juga intelijen bisnis (business intelligence) yang
digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk mengumpulkan informasi tentang
elemen-elemen lingkungan sekitar perusahaan-perusahaan lain secara kompleks.
Intelijen Kompetitif atau persaingan intelijen pada perusahaan
melibatkan 5 (lima) tugas dalam intelijen dasar sebagai tanggung jawab tambahan
yaitu :
Pertama : Mengumpulkan data- perusahaan-perusahaan dapat mengumpulkan data
baik data primer maupun data sekunder. Data primer dikumpulkan oleh perusahaan
misalnya periset pemasaran perusahaan melakukan survei pelanggan, data sekunder
dikumpulkan oleh orang lain dan disediakan untuk perusahaan. Biasanya data
sekunder tersedia dalam bentuk database komersial yang disediakan oleh jasa
database dengan bayaran. Perusahaan dapat mengakses pusat database jasa
tersebut atau memperoleh salinan database dalam bentu CD-ROM.
Kedua : Mengevaluasi data- Semua data primer maupun data sekunder harus
dievaluasi sebelum digunakan untuk memastikan akurasinya.
Ketiga : Menganalisis data- Data jarang sekali mengungkapkan keseluruhan
cerita. Dalam pemikiran lateral (Lateral Thinking) menjelaskan
bagaimana meneliti data dari berbagai sudut, mencari berbagai pola,
seperti ada ungkapan kata; “ jika tidak dapat menemukan telapak kaki,....
carilah jejak kaki”, sehingga dalam menganalisis data dapat mengubah data
menjadi intelijen.
Keempat : Menyimpan Intelijen- Bila intelijen dalam bentuk yang dapat dibaca
mesin, seperti CD-ROM, atau tersedia secara online, pencatatan ke dalam
komputer bukanlah masalah. Namun jika intelijen dalam bentuk tercetak, maka
harus dimasukan melalui optical Character recognition (OCR) atau dengan
mengetik. Setelah berada di komputer, intelijen itu harus disimpan sedemikian
rupa sehinga memudahkan pengambilan kembali.
Kelima : Menyebarkan Intelijen- Setelah berada dalam penyimpanan komputer,
teks dokumen atau ringkasannya diambil kembali dengan memasukan parameter
pencarian tertentu, seperti nama perusahaan, tanggal, nama publikasi dan nama
pengarang.
Pendekatan yang canggih untuk penyebaran adalah dengan menyiapkan
profil intelijen untuk tiap pemakai yang menjelaskan dalam bentuk kode
topik-topik intelijen yang ingin dipantau pemakai. Profil ini disimpan dalam
komputer, dan ketika datang sepotong intelijen yang cocok dengan profil
tersebut dan intelijen itu tersedia bagi pemakai. Tehnik ini disebut penyebaran
informasi selektif (Selective disemination of information-SDI). Untuk mencapai
keunggulan strategis perusahaan pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan
intelijen bisnis sehingga dapat memahami peran potensial yang dimainkan tiap
elemen lingkungan. Kemudian muncul komitmen untuk membentuk suatu sistem antar
organisasi (Interorganized system/IOS) yakni beberapa perusahaan yang bekerja
sama sebagai satu unit tunggal melalui pertukaran data elektronik (Electronic
data Interchange/EDI ).
G.
Subsistem Intelijen
Sumber Daya Manusia
Subsistem intelijen sumber daya manusia mengumpulkan
data yang berhubungan dengan SDM dari lingkungan perusahaan. Elemen lingkungan
yang menyediakan data ini meliputi :
1. Pemerintah
2. Pemasok
3. Serikat Pekerja
4. Masyarakat Global
5. Masyarakat Keuangan, dan
6. Pesaing
H. Subsistem Intelijen Pemasaran
Intelijen pemasaran (
marketing intelligence ) mengacu pada berbagai kegiatan yang etis yang
dapat digunakan untuk mendapatkan informasi tentang pesaing.
Samasekali tidak beralasan untuk melanggar hukum guna
mendapatkan informasi karena informasi sangat mudah didapatkan.
I. Alat Intelijen untuk Bisnis
Alat
intelijen Bisnis : mengaktifkan pengguna untuk menganalisis data untuk melihat
pola-pola baru, hubungan, dan wawasan yang berguna untuk membimbing pengambilan
keputusan.
Alat utama untuk
bisnis intelijen termasuk perangkat lunak untuk query database dan pelaporan,
alat untuk analisis data multidimensi (analisis online pengolahan), dan alat
untuk data mining.
Online Analitycal Processing (OLAP)
OLAP mendukung analisis data multidimensi,
memungkinkan pengguna untuk melihat data yang sama dengan cara yang berbeda
menggunakan beberapa dimensi. Setiap aspek informasi-produk, harga, biaya,
wilayah, atau periode waktu-merupakan dimensi yang berbeda.
Data
mining : memberikan wawasan data
perusahaan yang tidak dapat diperoleh dengan OLAP dengan mencari pola dan
hubungan dalam database yang besar tersembunyi dan menyimpulkan aturan dari
mereka untuk memprediksi masa depan perilaku.
Jenis informasi diperoleh dari
data mining.
● Asosiasi: Kemunculan terkait dengan acara
tunggal.
● Sequence: Acara terkait dari waktu ke
waktu.
● Klasifikasi: Mengakui pola yang
menggambarkan kelompok yang barang milik
● Clustering: Mirip dengan klasifikasi
ketika ada kelompok yang telah ditetapkan;menemukan pengelompokan dalam Data.
● Forecasting: Menggunakan serangkaian
nilai-nilai yang ada untuk meramalkan apa yang nilai-nilai lain akan menjadi.
Analisis prediktif
menggunakan teknik data mining, data historis, dan asumsi tentang kondisi masa
depan untuk memprediksi hasil dari peristiwa, seperti probabilitas pelanggan
akan menanggapi tawaran atau membeli produk tertentu.
Text Mining dan Web Mining :
Web: sumber yang kaya
informasi lain yang berharga, beberapa di antaranya dapat sekarang ditambang
untuk pola, tren, dan wawasan ke dalam perilaku pelanggan.
Web Mining : Penemuan dan analisis pola dan
informasi yang berguna dari Dunia Wide Web.
Database
dan Web
Konfigurasi umum meliputi :
Web server, script Aplikasi server / middleware / CGI, Database server (hosting
DBM).
Keuntungan menggunakan Web untuk akses
database :
-
Kemudahan penggunaan
perangkat lunak browser
-
Antarmuka Web
memerlukan sedikit atau tidak ada perubahan ke database.
-
Murah untuk
menambahkan antarmuka Web untuk sistem
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem informasi intelijen
secara otomatis bertugas mencari dan menganalisis informasi tentang lingkungan
sosial, politik, hukum, peraturan perundangan dan ekonomi dari satu atau lebih
negara disamping juga tentang kesehatan dan prospek masa depan industri dimana
perusahaan bersangkutan merupakan bagian didalamnya serta juga tentang
pesaingnya.
Intelijen mempunyai 3 (tiga) peranan, yang satu dengan
yang lainnya tidak dapat dipisahkan yakni :
Pertama : peran intelijen sebagai pengetahuan/bahan
keterangan yaitu bahan keterangan yang sudah diolah untuk disajikan kepada
pimpinan, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat bagi organisasi/satuan.
Kedua : peran Intelijen sebagai kegiatan yaitu segala
usaha, pekerjaan, kegiatan dan tindakan dibidang intelijen meliputi
perencanaan, persiapan dan pelaksanaan kegiatan penyelidikan, pengamanan dan
penggalangan dalam rangka pelaksanaan fungsi intelijen.
Ketiga : peran intelijen sebagi badan/organisasi yaitu
satuan/organisasi intelijen yang disusun, dilengkapi dan dibekali secara khusus
untuk pelaksanaan dan penyelenggaraan intelijen dalam rangka mendukung tujuan.
B. Saran
Setiap perusahaan seharusnya memiliki sebuah divisi
atau organisasi intelijen untuk mengetahui kelemahan dan keunggulan dari
perusahaan lawan sehingga perusahaan tersebut bisa memenangkan persaingan
didunia industri atau bisnis.
Daftar Pustaka
Sabtu, 07 November 2015
Kamis, 05 November 2015
SOAL SEPUTAR SIM
1. Jelaskan manfaat SIM dalam bidang pemasaran!
2. Apa yang kamu ketahui tentang SIM? Dan mengapa SIM sangat berperan penting dalam sebuah manajemen?
3. Jelaskan sejarah SIM, eksistensinya saat ini dan perkembangannya di masa depan!
4. Apa keuntungan dan kerugian dari penggunaan SIM bagi sebuah perusahaan! Sebut dan jelaskan!
5. Komponen apa saja yang diperlukan dalam sim?
6. Jelaskan bagaimana hubungan sim dan fungsi manajemen!
7. Mengapa dikatakan sistem informasi akuntansi sebagai bagian terbesar dari sim?
8. Jelaskan manfaat sim untuk suatu perusahaan!
9. Kualitas suatu informasi dipengaruhi oleh 3 hal yaitu relevancy, accurancy, dan timelineness. Jelaskan ketiga hal tersebut!
JAWAB :
1. Manfaat SIM dalam bidang pemasaran yaitu sbb:- Dapat membantu manajer pemasaran dalam merencanakan jangka pendek dan jangka panjang proses dan cara pemasaran produk.- Dapat mengetahui keadaan pasar atau pesaing sehingga kita dapat menyusun strategi pemasaran yang berbeda dan lebih menarik.- Dapat membantu memperkenalkan produk kita ke pasar.- Membantu manajer pemasaran dalam memonitor kegiatan penjualan perusahaan.
2. SIM adalah sebuah rangkaian prosedur yang saling berkaitan satu sama lain yang menghasilkan atau menyajikan sebuah informasi yang dapat digunakan sebagai bahan manajer maupun non manajer dalam membuat keputusan atau melaksanakan tugasnya yang meliputi planning, organizing, actuating, dan controlling dimana dalam penggunaannya melibatkan komputer.SIM sangat berperan penting karena dengan adanya SIM dapat memudahkan perusahaan dalam mendapatkan segala informasi yang dibutuhkan serta dapat membantu manajer dalam merencanakan hal-hal yang akan dilakukan perusahaan berdasarkan informasi yang telah tersedia. SIM juga dapat membantu seorang manajer dalam memutuskan suatu hal berdasarkan informasi yang tersaji.
3. Sejarah SIM : Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masih digunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Namun demikian para pengguna khususnya dilingkungan perusahaan masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data elektronik (PDE). Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor baru yang menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasi komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep system informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi computer adalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjangan akan alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen. Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti Departemen Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan negara. Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awal menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan manajemen tingkat menengah sampai atas. Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan, misalnya: • kekurangpahaman para pemakai tentang computer ; • kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran manajemen ; • relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta • terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapatmembangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapatmendukung semua lapisan manajer. Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsep baru yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems - DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi yang ditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan yang harus dibuat oleh manajer.Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu Otomatisasi Kantor (office automation - OA), yang memberikan fasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan produktivitas para manajer dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik. Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial Intelligence (AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisa diprogram untuk melakukan proses logik menyerupai otak manusia. Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah Expert Systems (ES), yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagai spesialis dalam area tertentu. Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AI merupakan aplikasi pemrosesan informasi dengan menggunakan komputer dan bertujuan menyediakan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan (Sutono, 2007).
Eksistensi saat iniSIM saat ini sangat eksis dan banyak digunakan di berbagai bidang karena melihat begitu besar manfaatnya. Di dunia keshatanpun, SIM juga sudah mulai diterapkan yaitu untk mendata data pasien, track record atau riwayat penyakit pasien,dsb. Tidk hanya itu, untuk dunia pertanianpun dan bisnis sudah menerapkan SIM dalam operasinya.
Perkembangan di Masa Mendatang Jika kita lihat bahwa semakin maju dunia,maka semakin tinggi pula kecepatan dari majunya tekhnologi.jika kita acuh atau tertinggal akan kemajuan tekhnologi maka kita akan terlindas oleh jaman. Maka sudah pasti bahwa di masa mendatang, SIM akan lebih marak lagi digunakan dengan tekhnologi yang lebih canggih lagi dari sekarang.
4. Keuntungan penggunaan SIM:- Mengurangi biaya : dengan adanya SIM maka ada beberapa pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh beberapa orang namun dapat dilakukan oleh satu sistem dimana ini akan menghemat pengeluaran biaya untuk tenaga kerja. Sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan lebih.- Efisiensi waktu : perusahaan juga dapat menghemat waktu berkat adanya SIM, karena sistem dapat menghasilkan dan menyajikan informasi yang dibutuhkan secara cepat.- Tidak ada data yang ganda, karena secara otomatis sistem dapat di setting untuk menolak penginputan data yang sama atau sudah ada.
Kerugian SIM :a. Membutuhkan dana besar untuk merakin dan menerapkan system tersebutDalam membuat dan merakit sebuah sistem memang membutuhkan dana yang besar, karena sistem itu sendiri memiliki kerumitan tersendiri dan tidak semua orang mampu merakit dan menciptakannya.b. Terjadinya error pada systemSaat sebuah organisasi atau perusahaan belum benar-benar siap dalam penerapan SIM ini, error bisa saja terjadi pada sitem terebut.c. Kurangnya keakuratanKita tidak dapat mengetahui keakuratan dari informasi yang disediakan itu, karena kita tidak mendapatkannya secara langsung dari sumbernya yang secara nyata.d. Menurunnya kebutuhan akan tenaga kerja karena sudah dapat tergantikan oleh tekhnologi dimana nantinya akan meningkatkan angka pengangguranAdanya penerapan SIM di berbagai bidang dapat menyebabkan meningkatnya pengangguran, karena semua dilakukan melalui mesin dan tekhnologi, sehingga kebutuhan akan tenaga kerja menurun. Seperti contohnya pada mesin ATM, dengan adanya mesin ATM, maka pekerjaan teller bisa digantikan dengan mesin ATM.
5. Komponen dalam SIM :- Software (Sistem Informasi Manajeman Perusahaan)- Hardware (Perangkat Keras berupa Komputer, printer dan lainnya)- Networking (Jaringan LAN, Wireless dan lainnya)- SOP (Standar Operasional Prosedur)- Komitment (Komitmen semua sumber daya manusia perusahaan yang terkait untuk sama-sama mejalankan sistem karena sistem tidak akan berjalan tanpa di Input)- SDM (sumberdaya manusia adalah factor utama suksesnya sebuah sistem dimana data diinput dan di proses melalui tenaga-tenaga SDM tersebut)
6. Hubungannya menuai sinergi yaitu serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan. Kegiatan utama dari Semua sistem informasi, yaitu menerima data sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya (output).serta fungsi dari manajemen itu sendiri merupakan berbagai jenis tugas ataupun kegiatan manajemen yang mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.Dan ada 4 fungsi utama dalam manajemen:a. Perencanaan (Planning),b. Pengorganisasian (Organizing),c. Pengarahan (Actuating/Directing),d. Pengawasan (Controlling)
7. SIA merupakan bagian terbesar dari SIM karena SIA ini ada di berbagai bidang operasional manajemen yang terdiri dari sub-sub sistem yaitu sub sistem akuntansi dan sub sistem keuangan. Data transaksi perusahaan dikumpul dan diolah menjadi informasi bagi top manajemen.
8. Manfaat SIM untuk perusahaan :a. Meningkatkan Efisiensi OperasionalInvestasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership.b. Memperkenalkan Inovasi Dalam BisnisContohnya penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.c. Membangun Sumber-Sumber Informasi StrategiTeknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis.
9. Tiga hal yang mempengaruhi kualitas informasi :a. Relevansi (Relevancy)Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Pengukuran nilai relevansi, akan terlihat dari jawaban atas pertanyaan “ how is the message used for problem solving (decision making)?”. Informasi akan relevan jika memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda beda. Misalnya : informasi tentang hasil penjualan barang mingguan kurang relevan jika ditujukan pada manajer tekhnik, tetapi akan sangat relevan jika disampaikan pada manajer pemasaran.
b. Akurasi (Accuracy)Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi atau Data mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:
c. Tepat Waktu (timeliness)Bahwa informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dapat menimbulkan kesalahan dalam tindakan yang akan diambil. Kebutuhan akan tepat waktunya sebuah informasi itulah yang pada akhirnya akan menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi. Hal itu dapat dipahami karena kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan sebuah tehnologi terbaru.
2. Apa yang kamu ketahui tentang SIM? Dan mengapa SIM sangat berperan penting dalam sebuah manajemen?
3. Jelaskan sejarah SIM, eksistensinya saat ini dan perkembangannya di masa depan!
4. Apa keuntungan dan kerugian dari penggunaan SIM bagi sebuah perusahaan! Sebut dan jelaskan!
5. Komponen apa saja yang diperlukan dalam sim?
6. Jelaskan bagaimana hubungan sim dan fungsi manajemen!
7. Mengapa dikatakan sistem informasi akuntansi sebagai bagian terbesar dari sim?
8. Jelaskan manfaat sim untuk suatu perusahaan!
9. Kualitas suatu informasi dipengaruhi oleh 3 hal yaitu relevancy, accurancy, dan timelineness. Jelaskan ketiga hal tersebut!
JAWAB :
1. Manfaat SIM dalam bidang pemasaran yaitu sbb:- Dapat membantu manajer pemasaran dalam merencanakan jangka pendek dan jangka panjang proses dan cara pemasaran produk.- Dapat mengetahui keadaan pasar atau pesaing sehingga kita dapat menyusun strategi pemasaran yang berbeda dan lebih menarik.- Dapat membantu memperkenalkan produk kita ke pasar.- Membantu manajer pemasaran dalam memonitor kegiatan penjualan perusahaan.
- Kelengkapan (completeness) informasi Informasi yang komplit atau lengkap, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
- Kebenaran (correctness) informasi. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut. Sebagai contoh, jika sebuah informasi menunjukkan total nilai gaji yang harus dibayarkan pada seorang pegawai, maka informasi tersebut haruslah sudah benar dan memuat perhitungan-perhitungan matematis yang ada di dalam prosesnya seperti perhitungan tunjangan, perhitungan potongan dan sebagainya.
- Keamanan (security) informasi. Keamanan sebuah informasi, tergambar dari jawaban atas pertanyaan”Did the message reach all or only the intended systems users?”
2. SIM adalah sebuah rangkaian prosedur yang saling berkaitan satu sama lain yang menghasilkan atau menyajikan sebuah informasi yang dapat digunakan sebagai bahan manajer maupun non manajer dalam membuat keputusan atau melaksanakan tugasnya yang meliputi planning, organizing, actuating, dan controlling dimana dalam penggunaannya melibatkan komputer.SIM sangat berperan penting karena dengan adanya SIM dapat memudahkan perusahaan dalam mendapatkan segala informasi yang dibutuhkan serta dapat membantu manajer dalam merencanakan hal-hal yang akan dilakukan perusahaan berdasarkan informasi yang telah tersedia. SIM juga dapat membantu seorang manajer dalam memutuskan suatu hal berdasarkan informasi yang tersaji.
3. Sejarah SIM : Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masih digunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Namun demikian para pengguna khususnya dilingkungan perusahaan masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data elektronik (PDE). Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor baru yang menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasi komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep system informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi computer adalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjangan akan alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen. Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti Departemen Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan negara. Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awal menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan manajemen tingkat menengah sampai atas. Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan, misalnya: • kekurangpahaman para pemakai tentang computer ; • kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran manajemen ; • relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta • terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapatmembangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapatmendukung semua lapisan manajer. Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsep baru yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems - DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi yang ditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan yang harus dibuat oleh manajer.Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu Otomatisasi Kantor (office automation - OA), yang memberikan fasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan produktivitas para manajer dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik. Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial Intelligence (AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisa diprogram untuk melakukan proses logik menyerupai otak manusia. Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah Expert Systems (ES), yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagai spesialis dalam area tertentu. Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AI merupakan aplikasi pemrosesan informasi dengan menggunakan komputer dan bertujuan menyediakan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan (Sutono, 2007).
Eksistensi saat iniSIM saat ini sangat eksis dan banyak digunakan di berbagai bidang karena melihat begitu besar manfaatnya. Di dunia keshatanpun, SIM juga sudah mulai diterapkan yaitu untk mendata data pasien, track record atau riwayat penyakit pasien,dsb. Tidk hanya itu, untuk dunia pertanianpun dan bisnis sudah menerapkan SIM dalam operasinya.
Perkembangan di Masa Mendatang Jika kita lihat bahwa semakin maju dunia,maka semakin tinggi pula kecepatan dari majunya tekhnologi.jika kita acuh atau tertinggal akan kemajuan tekhnologi maka kita akan terlindas oleh jaman. Maka sudah pasti bahwa di masa mendatang, SIM akan lebih marak lagi digunakan dengan tekhnologi yang lebih canggih lagi dari sekarang.
4. Keuntungan penggunaan SIM:- Mengurangi biaya : dengan adanya SIM maka ada beberapa pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh beberapa orang namun dapat dilakukan oleh satu sistem dimana ini akan menghemat pengeluaran biaya untuk tenaga kerja. Sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan lebih.- Efisiensi waktu : perusahaan juga dapat menghemat waktu berkat adanya SIM, karena sistem dapat menghasilkan dan menyajikan informasi yang dibutuhkan secara cepat.- Tidak ada data yang ganda, karena secara otomatis sistem dapat di setting untuk menolak penginputan data yang sama atau sudah ada.
Kerugian SIM :a. Membutuhkan dana besar untuk merakin dan menerapkan system tersebutDalam membuat dan merakit sebuah sistem memang membutuhkan dana yang besar, karena sistem itu sendiri memiliki kerumitan tersendiri dan tidak semua orang mampu merakit dan menciptakannya.b. Terjadinya error pada systemSaat sebuah organisasi atau perusahaan belum benar-benar siap dalam penerapan SIM ini, error bisa saja terjadi pada sitem terebut.c. Kurangnya keakuratanKita tidak dapat mengetahui keakuratan dari informasi yang disediakan itu, karena kita tidak mendapatkannya secara langsung dari sumbernya yang secara nyata.d. Menurunnya kebutuhan akan tenaga kerja karena sudah dapat tergantikan oleh tekhnologi dimana nantinya akan meningkatkan angka pengangguranAdanya penerapan SIM di berbagai bidang dapat menyebabkan meningkatnya pengangguran, karena semua dilakukan melalui mesin dan tekhnologi, sehingga kebutuhan akan tenaga kerja menurun. Seperti contohnya pada mesin ATM, dengan adanya mesin ATM, maka pekerjaan teller bisa digantikan dengan mesin ATM.
5. Komponen dalam SIM :- Software (Sistem Informasi Manajeman Perusahaan)- Hardware (Perangkat Keras berupa Komputer, printer dan lainnya)- Networking (Jaringan LAN, Wireless dan lainnya)- SOP (Standar Operasional Prosedur)- Komitment (Komitmen semua sumber daya manusia perusahaan yang terkait untuk sama-sama mejalankan sistem karena sistem tidak akan berjalan tanpa di Input)- SDM (sumberdaya manusia adalah factor utama suksesnya sebuah sistem dimana data diinput dan di proses melalui tenaga-tenaga SDM tersebut)
6. Hubungannya menuai sinergi yaitu serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan. Kegiatan utama dari Semua sistem informasi, yaitu menerima data sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya (output).serta fungsi dari manajemen itu sendiri merupakan berbagai jenis tugas ataupun kegiatan manajemen yang mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.Dan ada 4 fungsi utama dalam manajemen:a. Perencanaan (Planning),b. Pengorganisasian (Organizing),c. Pengarahan (Actuating/Directing),d. Pengawasan (Controlling)
7. SIA merupakan bagian terbesar dari SIM karena SIA ini ada di berbagai bidang operasional manajemen yang terdiri dari sub-sub sistem yaitu sub sistem akuntansi dan sub sistem keuangan. Data transaksi perusahaan dikumpul dan diolah menjadi informasi bagi top manajemen.
8. Manfaat SIM untuk perusahaan :a. Meningkatkan Efisiensi OperasionalInvestasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership.b. Memperkenalkan Inovasi Dalam BisnisContohnya penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.c. Membangun Sumber-Sumber Informasi StrategiTeknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis.
9. Tiga hal yang mempengaruhi kualitas informasi :a. Relevansi (Relevancy)Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Pengukuran nilai relevansi, akan terlihat dari jawaban atas pertanyaan “ how is the message used for problem solving (decision making)?”. Informasi akan relevan jika memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda beda. Misalnya : informasi tentang hasil penjualan barang mingguan kurang relevan jika ditujukan pada manajer tekhnik, tetapi akan sangat relevan jika disampaikan pada manajer pemasaran.
b. Akurasi (Accuracy)Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi atau Data mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:
c. Tepat Waktu (timeliness)Bahwa informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dapat menimbulkan kesalahan dalam tindakan yang akan diambil. Kebutuhan akan tepat waktunya sebuah informasi itulah yang pada akhirnya akan menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi. Hal itu dapat dipahami karena kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan sebuah tehnologi terbaru.
x
Langganan:
Komentar (Atom)
